‘take it for granted’ – ah … itu mah udah biasa

Bunga kecil yang detilnya indah!

Coba kita lihat bunga di gambar ini. Orang menyangka foto ini diambil di tempat florist (alias tukang bunga) yang biasa ada di mal-mal. Namun .. pasti tidak sangka, bunga kecil ini berada di tengah-tengah lapangan ilalang di area tanah kosong. Dan saking kecilnya bunga liar ini, seringkali kita melewatinya di pinggiran jalan tanpa menyadari bahwa TERNYATA bunganya indah.

Hal yang sama saya temukan dengan bunga bintang berwarna ungu di bawah ini. Bunga tersebut adalah bunga liar, tumbuh tanpa ada yang menanam di lahan kosong yang bila lahannya akan digunakan untuk bangunan pasti akan kena tebas tanpa ada pihak yang menuntut ganti rugi. Namun, jika kita perhatikan, kita dapat melihat betapa unik dan indahnya bunga tersebut. Menakjubkan bukan??

Demikian unik bentuknya, indah warnanya, padahal bunga liar di lahan kosong.

Bunga liar berbentuk bintang dan berwarna ungu. WOW untuk bunga tanpa sengaja ditanam!

Pernah lihat grand piano? Ada yang biasa lihat ada juga yang tidak pernah lihat. Grand piano yang menjadi dekorasi di suatu penginapan di Yogyakarta. Bukan pianonya yang mau diceritakan, atau musik indah dari dentingan tuts-nya tetapi bagian – bagian di dalamnya yang seringkali terlewatkan dan tidak tertangkap oleh mata kita.

Tapi coba lihat foto bagian dalam piano tersebut:

bagian dalam piano

bagian dalam piano bagian 2

Padahal kalau kita mau berpikir lebih jauh sedikit, kita akan menemukan bahwa tanpa bagian-bagian di dalamnya ini, sebuah piano tidak akan mampu untuk menghasilkan alunan lagu merdu.

Berapa banyak hal-hal BIASA yang kita lewatkan begitu saja dalam hidup kita dan LUPA untuk kita hargai dan syukuri? Karena banyak hal yang terjadi dalam hidup kita mengalir atau beroperasi dengan otomatis, maka kita seringkali ‘take it for granted’. Merasa bahwa kita memang SUDAH SEPANTASNYA mendapatkan hal tersebut, dan memang sudah ada dari asalnya seperti itu, sehingga membuat kita lupa bahwa hal tersebut merupakan ANUGERAH sampai hal tersebut tidak lagi kita dapatkan. Sebagai contoh oksigen. Tanpa kita sadari, kita bernafas membutuhkan oksigen dan saking biasanya, kita tidak menilai oksigen sesuatu yang perlu dihargai … tidak sampai pada satu saat kita harus membayar untuk oksigen tersebut (orang sakit yang dirawat di rumah sakit yang membutuhkan oksigen untuk bernafas).

Sikap ‘take it for granted’ ini membuat kita tidak pernah bersyukur di dalam kehidupan kita, dan bila kita sulit berterima kasih atau bersyukur, bagaimana kita menikmati hidup dan menjadi bahagia? Padahal, sebenarnya banyak hal kecil yang LUAR BIASA berada di sekitar kita untuk bisa kita nikmati, GRATIS pula!

Salah satu hal LUAR BIASA yang tidak pernah saya sadari sebelumnya adalah mengenai otak manusia. Otak kita TERNYATA memiliki sistem pengenalan yang berbeda untuk wajah orang dan untuk benda. Sebuah film dokumenter mengenai otak manusia menjabarkan 2 pasien yang mengalami kecelakaan di 2 tempat yang berbeda di otak. Satu pasien tidak dapat mengenali wajah dan satu pasien lagi sangat fasih mengenal wajah namun tidak mampu mengenal benda yang sesederhana sikat kamar mandi. Jadi .. kalau sampai hari ini kita-kita masih mampu mengenal wajah orang-orang di sekitar kita dan juga dapat mengenal benda-benda disekitar kita, bukankah hal tersebut SESUATU (yang luar biasa)?

Kita hanya membutuhkan ‘mata’ yang berbeda untuk bisa melihat apa yang telah sehari-hari BIASA kita lihat menjadi sesuatu yang LUAR BIASA. Bila kita sudah melihat sesuatu yang LUAR BIASA, sikap kita harusnya bisa BERSYUKUR. Jadi kesimpulannya BERSYUKUR itu tidak memerlukan kita melihat sesuatu yang di luar kebiasaan saja kan? SETUJU?? Dan oh ya jangan sampai, sikap kita yang tidak tahu terima kasih akan membuat Sang Pemberi jerah memberikan sesuatu untuk kita.

Apakah kita mampu mendaftarkan minimal 20 hal yang kita syukuri dalam hidup kita? Kalau belum mendapatkan sampai 20, berarti perlu latihan ‘mata’ yang berbeda untuk dapat melihat yang LUAR BIASA. :). Mariiii kita latihan … satu, masih bisa nafas, dua, kesehatan lahiiir ama batiiin, tiga ……. 😀